Tahun Baru Lagi



  Jika kalian membaca tulisan ini, itu artinya kalian telah berada di tahun 2014. Tahun, yang menurut penanggalan tionghoa, adalah tahun kuda. Jika kalian berada pada shio kuda, kemungkinan keberuntungan akan menyertaimu sepanjang tahun ini. Pada 2014 ini juga adalah tahun memanasnya suhu politik di negeri kita. Tahun kegelisahan bagi balon capres dan cawapres, apakah mereka menang atau kalah.
  Seperti biasa, saya tidak larut dalam euforia pergantian tahun. Ketika saya meraih dua kali gelar sarjana saja, saya tak merayakannya, apalagi jika hanya tahun baru. Tapi bukannya saya mengikuti larangan beberapa ulama yang berpendapat bahwa merayakan tahun baru itu haram. Tidak, saya termasuk orang yang tidak mudah bertaklid buta pada pendapat sebagian ulama. Saya tak merayakannya karena mungkin tidak terbiasa saja.
   Seingatku, seumur hidup, baru dua kali saya begadang saat pergantian tahun. Pertama, jika tidak salah, saat saya masih SMA. Saya begadang hanya karena mau menonton film (layar lebar) 'Jailangkung' yang tayang di salah satu stasiun tv swasta. Film, yang disebut-sebut sebagai film horor pertama yang meledak di pasaran setelah mati surinya industri film nasional. Lalu begadang saya yang kedua adalah saat saya harus merampungkan satu puisi tentang tahun baru. Saya begadang karena saya ingin merasakan suasana saat pergantian tahun yang ternyata biasa-biasa saja. Selebihnya, saya tak pernah begadang lagi, hanya terjaga sesaat ketika gaduh lengking terompet dan ledakan petasan dan kembang api.
   Seperti kebiasaan banyak orang: pada pergantian tahun harus ada evaluasi dan rencana. Maka dalam tulisan ini saya mencoba untuk melihat ke belakang perihal sudah tercapaikah rencana yang saya buat saat awal tahun 2013. Saya memiliki banyak rencana, namun hanya dua yang bisa saya beberkan pada kalian. Pertama saya berencana menerbitkan buku kumpulan cerpen saya yang kedua. Saya akan mengirimnya ke penerbit yang menerapkan sistem POD jika cerpen saya sudah cukup lima belas buah. Ternyata hingga tahun ini baru tujuh yang rampung hingga kandaslah harapan saya.
   Kedua adalah saya berharap penghasilanku meningkat. Bila pada tahun 2011-2012, penghasilanku paling banyak berangka 1-8 di depan dan di belakangnya berderet lima angka 0, maka pada awal tahun 2013, saya berharap penghasilanku berangka 1-8 di depan dan di belakangnya berderet enam angka 0. Tapi hingga lembaran terakhir penanggalan 2013, penghasilanku tetap jalan di tempat. Sungguh kasihan.
   Namun sepanjang 2013 ada begitu banyak kebahagiaan kecil yang menyertaiku dan hanya empat yang bisa kubocorkan pada kalian. Pertama adalah annida-online kembali memuat cerpenku setelah saya terus mengirim selama empat tahun. Kedua adalah saya bisa membaca dua novel dan satu novelet Haruki Murakami. Meskipun saya rasa saya sudah sangat terlambat membaca karya pengarang yang cara bertuturnya jernih, tenang dan terfokus itu. Karya-karya Murakami itu adalah 'Kafka on the Shore', 'Norwegian Wood' dan 'Dengarlah Nyayian Angin'. Tentunya tiga buku itu kupinjam dari sahabatku, Dilla.
   Ketiga adalah saya bisa rutin memposting dua tulisan baru perbulan di blog ini. Terakhir adalah saya bisa merintis bisnis online kecil-kecilan yang begitu kecilnya belum ada barang yang laku. Semoga saja di tahun ini ada yang mau membeli. Namun dari itu semua yang paling membuatku bahagia adalah saya masih bisa bernafas hingga tahun 2014.
   Selamat tahun baru dan semoga segala hal yang kalian rencanakan bisa terwujud. Amin.

Sumber gambar: korekbasah

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Tahun Baru Lagi"