Incubus: Sebuah Telaah Singkat

(Sumber gambar:www[dot]bestrockpics[dot]com)

Aku masih ingat, kala itu aku masih kelas 1 SMA. Sejak dulu aku suka mendengar musik rock. Oleh karena itu saya suka nonton program-program musik rock di channel MTV, semisal rock after school dan alternative nation. Aku pun masih ingat saat itu video klip wish you were here-nya Incubus sedang gencar-gencar di tayangkan di MTV. Jika tak salah bersamaan dengan gencar-gencarnya pula MTV menayangkan video klip alcoholic-nya Star Sailor. Pertama kali melihat video klip dan mendengar wish you were here-nya Incubus, aku tak merasakan apapun. Tak seperti saat mendengar komposisi musik Linkin Park, Limp Bizkit, Korn, Papa Roach, Red Hot Chili Peppers atau Green Day.

Saat itu pun aku menganggap Incubus adalah band baru. Bahkan aku menganggap Incubus adalah band dari Inggris. MTV terus menayangkan video klip wish you were here, saya tetap cuek. Saya lebih senang mendengar Star Sailor dengan alcoholic-nya. Hingga pada suatu malam, jika tak salah saat itu malam rabu, MTV menayangkan acara musik morning view season (MVS). Kupandangi baik-baik, ternyata Incubus band peingisi utama program musik malam itu. Mungkin acara itu adalah promo albumnya yang kebetulan nama programnya sama dengan nama album Incubus yakni morning view. Malam itu, kebetulan saat aku menyaksikan MVS, Incubus membawakan warning. Aku merasakan musik itu menghentak-hentak dadaku. "Ternyata bisa juga band ini memainkan komposisi musik yang keras namun melodius" ujarku dalam hati. Setelah warning, Incubus pun membawakan banyak komposisi musiknya. Dan saat itu aku langsung jatuh cinta.

Keesokan paginya aku bangun hingga berangkat sekolah, komposisi warning terus terngiang di telingaku. Kecintaan yang tiba-tiba pada Incubus terus mendorongku untuk mencari informasi tentang band ini. Tapi saya tak menemukan secuil pun informasi, maklum saat itu teknologi internet belum menjangkau kotaku yang masih kampungan.

Selain informasi, aku pun berusaha mencari album morning view di toko kaset langgananku. Nama toko kaset itu adalah Libel Musik. Toko inilah satu-satunya toko yang menjual kaset lagu rock. Di toko inilah saya membeli hybrid theory-nya Linkin Park, infest-nya Papa Roach, warning-nya Green Day dan masih banyak kaset-kaset musik rock yang lain. Tapi saya harus menelan kekecewaan karena Libel musik tak menjual Morning view-nya Incubus. Aku memesan tapi kata pemilik tokonya ia belum bisa ke Makassar karena ia baru tiga hari yang lalu datang dari Makassar. Sekadar informasi, kaset rock yang dijual di kampungku atau di Libel Musik dipasok juga dari Makasaar sebagai ibu kota provinsi.

Satu-satunya yang mampu memuaskan kecintaanku pada Incubus adalah sebuah album kompilasi yang bertajuk modern rock 2. Di album itu ada with open arms-nya Creed, sing-nya Travis, crawling-nya Linkin Park dan yang tak kalah pentingnya adalah drive-nya incubus terselip di album kompilasi itu. Tapi apa artinya satu lagu bagi kecintaanku yang tengah membara pada Incubus. Maka aku meminta pada kakak perempuanku yang kebetulan kuliah di Makassar untuk membelikan album morning view-nya Incubus. Ia berhasil mendapatkannya lalu membelinya kemudian mengirimkan melalui pos ke kotaku yang kampungan itu. Setiap harinya hits incubuslah yang selalu kudengar.

Kecintaanku pun pada Incubus terpenuhi juga saat MTV menayangkan program My Cribs, sebuah program yang menayangkan rumah-rummah bintang film hollywood atau band, dan saat itu menayangkan Incubus di studio musiknya.

Selepas SMA, aku menginjakkan kaki di bangku kuliah. Maka aku meninggalkan kotaku menuju Makassar. Saat album a crow left of the murder beredar di Makassar, dengan mudahnya aku dapat membelinya. Selain kuliah, aku juga bergelut dengan organisasi kedaerahan dan intra kampus. Kuliah dan organisasi sungguh menyita banyak tenaga dan perhatianku. Akibatnya, aku tak pernah lagi memantau perkembangan musik rock dunia dan perkembangan Incubus. Dan kabar buruk pun datang dari seorang teman: Incubus bubar. Ada perasaan kehilangan yang lahir dalam diriku.

Sekitar tiga tahun lamanya aku disibukkan urusan-urusan organisasi, dan selama itu pula aku tak mengikuti lagi perkembangan musik rock dunia. Hingga kesibukan di organisasi berakhir dan tanpa sengaja saya berjalan-jalan di toko kaset, aku mendapatkan album baru Incubus: light grenades. Awalnya aku tak percaya karena informasi tentang Incubus yang selama ini mendekam di kepalaku adalah band ini bubar. Tapi setelah kuamati betul-betul CD itu, benar ini adalah album baru Incubus. Temanku itu berbohong tentang bubarnya Incubus. Betapa bahagianya aku saat itu.


(Suber Gambar: www[dot]praditherapy[dot]com)

Telaah Singkat atas beberapa Komposisi Musik Incubus

Setahuku (jika tak salah,jika memang salah tolong aku dikoreksi) Incubus telah mengeluarkan delapan album. Fungus amongus tahun 1995, enjoy incubus tahun 1997, s.c.i.e.c.e tahun 1997, make your self tahun 1999, morning view tahun 2001, a crow left of the murder tahun 2004, light grenades tahun 2006 (saya belum memasukkan album monument and melodic).

Terjadi banyak perubahan pada komposisi musik Incubus. Komposisi musik yang mereka mainkan di album fungus amongus sangat berbeda dengan komposisi musik pada album make your self. Sangat berbeda pula pada album morning view dan a crow left of the murder. Pun berbeda dengan komposisi musik pada album light grenades.

Jika diklafisikasikan komposisi musik berdasarkan album, komposisi musik pada album fungus amongus dan enjoy incubus sangat mirip. Coba dengar komposisi musik trouble in 421 dan azwethinkweiz. Mereka seolah menggabungkan antara musik funk, jazz dan metal dan sedikit campuran etnik. Cara bernyanyi Brandon Boyd sangat cepat dan biasa diselingi desahan dan teriakan. Karakter bernyanyinya pun sudah mulai tampak. Karakter bernyayi Brandon Boyd ada pada lengkingan vokalnya yang mendayu pada intensitas sedang. Beberapa komposisi musik Brandon Boyd memainkan alat musik jimbe. Pada album ini gitaris incubus mengeksplorasi habis-habisan kemampuan bergitarnya dengan memainkan melodi-melodi panjang. Rhythm gitar yang dibangun pun berstriktur ska. Tempo musik juga cepat. Komposisi musik mereka hampir sama dengan komposisi musik yang dimainkan Red Hot Chili Peppers. Seandainya Incubus terus memainkan genre komposisi musik seperti ini maka mereka sulit diterima publik Amerika karena Red Hot Chili Peppers telah memainkan genre komposisi musik ini dengan sangat baik, segar dan sempurna ketimbang Incubus yang memainkannya dengan struktur yang rumit. Mungkin juga sebagian publik indonesia juga tak akan mendengarnya karena genre komposisi musik seperti itu tidak easy listening.

Kita beralih ke album s.c.i.e.n.c.e. Incubus tetap memainkan jazz, funk dan metal. Komposisi musik pada album ini pun lebih bersih dibanding komposisi musik dari dua album sebelumnya. Lebih bersih yang saya maksudkan di sini adalah struktur komposisi musik yang rapi. Coba dengar komposisi musik a certain shade of green, deep inside dan summer romance (anti gravity love song). Brandon Boyd tetap bernyanyi dengan pengucapan yang cepat dan terdengar teriakan. Pun ia tetap memainkan jimbe. Rhythm gitar tetap berstruktur ska dan melodi masih tetap ada dan bahkan lebih panjang dan segar. Selain lebih bersih, gesekan turntable telah lebih terdengar, bukan lagi cuma sekadar pelengkap seperti pada dua album sebelumnya. Jika anda ingin lebih mendengar kebersihan komposisi musik pada album s.c.i.e.n.c.e., coba dengar versi akustiknya. Versi akustiknya dapat anda unduh di you tube. Saat itu Incubus "ngamen" dalam program AT & T acoustic series.

Jika pada tiga album sebelumnya Incubus masih tetap teguh pada komposisi musik jazz, funk dan metal yang ketat, pada album make your self ini, komposisi musiknya agak longgar. Coba dengar the warmth, make your self, i miss you dan drive. Melodi panjang dan rhythm berstruktur ska telah memudar. Brandon Boyd tak lagi bernyanyi dengan pengucapan yang cepat namun masih terdengar banyak teriakan. Ia masih tetap bermain jimbe tapi tak lagi dominan, terkesan hanya pelengkap. Pada album ini gesekan turntable-nya lebih segar dan terdengar banyak bunyi-bunyian unik. Efek distorsi elektrik dari petikan gitar juga banyak terdengar.

Pada album ini pula Incubus mulai dikenal melalui "tembang"nya drive. Saya menulis "tembang" karena komposisi yang satu ini betul-betul menyimpang dari komposisi yang lain. Perbedaannya: lebih manis dan sangat ringan. Jika tak salah "tembang" drive ini pernah lama bertengger di tangga musik bilboard. Album make your self inilah jadi tonggak karir bermusik Incubus sekaligus ironi karena mereka dikenal melalui "tembang" drive yang menyimpang dari genre metal melodic yang mereka usung.

Pada album morning view komposisi musik incubus betul-betul banyak berubah, semakin ringan. Pada album ini anda tak akan lagi mendengar komposisi yang mirip dengan trouble 421, summer romance (anti gravity love song) atau the warmth. Anda hanya akan mendengar banyak efek distorsi elektrik dari petikan gitar. Mulai dari komposisi musik nice to know you hingga under my umbrella dimainkan. Hit penutup pun baru, yaitu aqueous transmission yang sangat melow diiringi melodi khas negara jepang. Namun yang baru dalam album ini adalah komposisi just a phase dan 11 am yang muram. Dan sepertinya dua komposisi inilah yang menjadi cikal bakal album selanjutnya: A crow left of the murder.

Saya sempat kecewa membeli album ini karena Incubus banyak mengeksplorasi komposisi musik yang rumit, kelam dan mengeluh. Gesekan-gesekan turntable lebih terkesan aneh ketimbang unik dan segar. Coba anda dengar sick sad little world yang betul-betul penuh dengan efek distorsi elektrik dari petikan gitar. Mungkin unsur psikologis terlalu kuat melatar belakangi album ini. Namun setelah lebih lama mendengar, saya mulai mampu menangkap struktur musik yang Incubus tawarkan. Terasa pesan yang mereka sampaikan semuanya diterima. Pesan apakah itu? saya pun belum tahu persis perlu wawancara lebih jauh dengan mereka, pokoknya pesan itu muram dan kelam.

Setiap album yang dilepas Incubus memiliki keterkejutan tersendiri. Pasca album fungus amongus, enjoy incubus dan s.c.i.e.n.c.e, musik mereka semakin ringan hingga album light grenades yang telah mendekati musik pop. 

(Sumber Gambar: www[dot]apakabardunia[dot]com)
(Brandon Boyd, vokalis Incubus)

Jika mungkin ada orang yang baru dengar musik Incubus tanpa pernah mendengar musik mereka dari album sebelumnya, band ini adalah band pop. Jangan pernah berharap lagi mendengar komposisi musik macam the warmth, make your self, just phase, sick sad litlle world apa lagi you will be a hot dancer. Komposisi musik Incubus semakin easy listening. Mungkin karena industri musik yang menghendaki perubahan itu. Industri musik memang memaliki peran yang tidak sedikit bagi perkembangan sebuah band, tapi sayang sekali jika perkembangan itu menanggalkan karakter musik yang mereka usung sejak dulu. Coba dengar love hurt, diamond and coal, oil and water, apa lagi komposisi musik yang tak beraturan semacam a kiss to send us, Incubus lebih cengeng. Tak ada lagi permainan turntabel seperti pada no battle star scaltica atau are you in. Tak ada lagi permainan jimbe, tak ada lagi melodi panjang, tak ada lagi funk, jazz dan metal. Sepertinya komposisi pada album ini lebih layak dinikmati di tempat-tempat karaoke-an dibanding di panggung-panggung konser.

Namun saya sulit meninggalkan Incubus hanya karena perubahan musiknya. Apa yang saya tulis ini hanyalah pengamatan dari perubahan komposisi musik meraka. Bukan memvonis bahwa album ini buruk dan album ini baik. Tiap album memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jadi meskipun Incubus memainkan musik jenis pop cengeng, saya tak pernah berhenti mendengarnya, sekalipun mereka berubah menjadi boy band...he...he. Saya mungkin tergolong fans yang fanatik dari segi komposisi musik. Tapi saya bukan fans yang fanatik hingga mengumpulkan segala hal yang berkaitan dengan mereka seperti poster atau merchendise. Yang sangat saya inginkan hanyalah menonton konser mereka secara langgsung ataukah mewawancara merka secara langsung.

Pembaca yang budiman, ulasan tentang komposisi musik Incubus ini sangat subjektif. Jadi ruang untuk mengkritiknya terbuka lebar. Jadi bila teman-teman punya pendapat yang lain atau fakta yang berbeda tentang band kesayangan kita ini, mari kita diskusikan. Mari kita mendengar musik dengan cerdas.

Akbar Kasmiati

*Tulisan ini bisa juga dibaca pada dua akun facebook Incubus indonesia

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Incubus: Sebuah Telaah Singkat"