Yang Kaya, Yang Membantai

(Sumber gambar:www[dot]duniaku[dot]net)


Film The Purge: Anarchy ini berkisah tentang New Founding Father of America yang melegalkan satu malam di tahun 2023, mulai dari pukul 7 malam hingga pukul 7 pagi, pembunuhan yang disebut sebagai malam pembersihan: warga bebas saling membantai.

Alur film mulai bergerak ketika malam pembersihan berawal. Sepasukan bersenjata lengkap menyerang sebuah apartemen yang merupakan satu dari banyak apartemen yang menjadi target pembersihan. Salah satu kamar di apartemen itu dihuni oleh ibu dan putrinya, Eva Sanchez (Carmen Ejogo) dan Cali (Zoe Borde). Mereka ditangkap dan ketika akan dibunuh, diselamatkan oleh Leo Barnes (Frank Grillo) yang juga akan melakukan pembunuhan.

Sementara itu, sepasang kekasih: Shane (Zach Gilford) dan Liz (Kiele Sanchez) diburu oleh gerombolan bertopeng yang bersenjata dan mengendarai mobil dan motor. Mereka lolos dengan bersembunyi di mobil yang tadi ditinggalkan oleh Leo Barnes.

Setelah Leo Barnes berhasil menyelamatkan Eva Sanchez dan Cali, mereka kembali ke mobil dan bertemu dengan Shane dan Liz yang bersembunyi tadi. Berlima, mereka menjalani malam biadab itu.

(Salah satu adegan ketika mereka berada di jalan yang dipenuhi banyak pembantaian)
(Sumber gambar: www[dot]showbiz.liputan6[dot]com)

Lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya. Mereka berhasil lolos dari sepasukan bersenjata lengkap malah ditangkap oleh gerombolan bertopeng tadi. Berhasilkah mereka menyelamatkan diri, tonton saja filmnya. 

Film yang disutradarai oleh James DeMonaco ini menunjukkan tentang cara New Founding Father of America menyelesaikan pengangguran dan kemiskinan dengan sangat keji. Namun di sisi lain justru membuat orang-orang kaya semakin berkuasa. Salah satu adegan dalam film itu memperlihatkan sejumlah orang kaya yang menggelar pesta sekaligus melelang orang-orang yang akan dibunuh. Yang bisa membayar mahal berhak membantai.

Jika dibandingkan, The Purge lebih sadis dibandingkan The Purge: Anarchy. Saling menembak lebih jelas, lebih banyak darah dan nuansa ketegangan lebih nampak, sama dengan yang saya rasakan saat menonton Texas Jigsaw Massacre. Itu karena The Purge mempertontonkan pembantaian hanya pada satu keluarga saja sedang The Purge: Anarchy pembantaiannya pada spektrum yang lebih luas. Bisa saja The Purge: Anarchy ingin menggambarkan adanya upaya perlawanan terhadap New Founding Father of America, atau memang sudah dipersiapkan sebagai jembatan untuk The Purge Part Tiga: perang frontal antara New Founding Father of America dengan gerakan anti pembersihan pimpinan Carmelo.

Ketika menonton film berdurasi 103 menit ini, saya teringat pada film Naruto Shipudden. Dendam yang lahir dari perang antar shinobi yang tak berkesudahan, membuat Naruto ingin memutus rantai dendam itu dengan melakukan banyak cara salah satunya tidak membunuh Sasuke. Begitu pula dengan Leo Barnes, yang ternyata seorang sersan itu. Putranya terbunuh dan mendapatkan kesempatan menghabisi nyawa pelakunnya tapi tak melakukanya. Mungkin saja, karakter yang juga pernah bermain dalam film Captain America: The Winter Soldier inilah yang akan menghentikan malam pembersihan yang berlangsung sekali dalam setahun ini pada The Purge selanjutnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yang Kaya, Yang Membantai"

Posting Komentar